Sudah ada laporan dari 1 desa yang minta bantuan droping air bersih. Jika kemarau masih terus berlanjut dimungkinkan permohonan droping air bersih akan terus meningkat.
” Masih 1 desa yang mengalami dampak kemarau karena menurunnya debit air. Kami segera bertindak dengan droping air bersih,” ujar Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto , Minggu (27/8).
“Penyaluran air bersih dilakukan secara giliran. Yang penting air tersalurkan dan memenuhi kebutuhan warga,” katanya.
Ivong melanjutkan, droping air bersih sudah dilakukan dalam beberapa hari ini. Jumlah air bersih yang disalurkan hingga saat ini mencapai 6 ribu liter. Petugas penyalur air mendrop air bersih di tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Pihaknya bakal terus menyalurkan air bersih sampai sumur kembali normal sedia kala. Sementara untuk jumlah warga yang kesulitan air bersih sekitar 200 keluarga tersebar di 4 RT.
“Debit air di sumur memang menurun. Meskipun ada airnya juga keruh” katanya.
BPBD tetap standby karena wilayah Blitar selatan kerap menjadi langganan kekeringan. Itu karena berada di daerah pegunungan. Wilayah Blitar selatan seperti Kecamatan Wonotirto, Wates, Bakung, Panggungrejo hingga Sutojayan. Daerah ini juga berbatasan langsung dengan laut selatan.***