KEDIRI, LINGKARWILIS.COM – Masyarakat Kabupaten Kediri diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang ditandai dengan angin kencang dan hujan deras. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mengingatkan adanya risiko pohon tumbang, terutama di sepanjang jalur jalan raya yang dipenuhi pepohonan besar.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, mengimbau warga untuk memahami tanda-tanda alam guna mengurangi risiko kecelakaan akibat cuaca ekstrem.
“Keselamatan diri dan keluarga harus menjadi prioritas utama. Kami juga terus memantau informasi dari BMKG terkait kondisi cuaca nasional serta potensi bencana di Kabupaten Kediri,” ujarnya.
Baca juga : DKPP Kediri Imbau Pedagang Tidak Menimbun Sembako dan LPG 3 Kg
BMKG melaporkan bahwa saat ini terdapat dua bibit siklon tropis aktif di sekitar wilayah selatan Indonesia yang berpotensi menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah daerah.
Menurut data per 2 Februari 2025, kedua bibit siklon tersebut adalah:
🔹 Bibit Siklon 99S yang berkembang di Samudra Hindia selatan Banten.
🔹 Bibit Siklon 90S yang tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun keduanya diprediksi bergerak menjauhi Indonesia, dampak tidak langsung tetap akan dirasakan, terutama dalam bentuk peningkatan curah hujan dan angin kencang.
Selain itu, BMKG menyebutkan bahwa fenomena La Niña lemah, Monsun Asia, serta seruak udara dingin dari Dataran Tinggi Siberia semakin memperburuk kondisi atmosfer dan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Apresiasi Media, Ketua PWI Bambang Iswahyoedhi Terima Penghargaan
Sepekan terakhir, beberapa daerah di Indonesia mengalami curah hujan sangat lebat hingga ekstrem, seperti:
✅ Kalimantan Timur: 229 mm/hari (26 Januari)
✅ Sulawesi Tengah: 192 mm/hari (26 Januari)
✅ Jabodetabek: 264 mm/hari (28 Januari)
✅ Jawa Timur: 137.8 mm/hari (29 Januari)
Untuk sepekan ke depan, BMKG memperkirakan potensi hujan lebat hingga ekstrem di beberapa daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, NTT, NTB, Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
Selain curah hujan tinggi, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang laut setinggi 2,5 – 4 meter di beberapa perairan Indonesia, seperti Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Maluku, dan perairan utara Papua.
BPBD Kabupaten Kediri dan BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan:
✅ Hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras atau angin kencang.
✅ Periksa kondisi drainase untuk mencegah banjir.
✅ Waspada terhadap retakan tanah atau rembesan air sebagai tanda awal longsor.
✅ Nelayan dan operator transportasi laut diminta mematuhi peringatan dini terkait gelombang tinggi.
Untuk informasi terbaru terkait perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG di www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.
“Kami mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tidak meremehkan potensi dampak dari tiga bibit siklon ini. Pantau terus informasi resmi BMKG dan tetap waspada,” pungkas Joko.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin