Kediri, LINGKARWILIS.COM – Suporter Persik Kediri atau Persikmania menyayangkan pelaksanaan acara Sholawatan Habib Syech yang digelar di Stadion Brawijaya pada Sabtu, (21/10/2023) malam menyisakan masalah.
Sebab sebagian Syekher Mania, julukan pecinta Habib Syech, menancapkan bendera di lapangan sehingga merusak rumput dan tanah di lapangan berlubang. Bahkan potongan dan sobekan kertas kecil-kecil yang ditinggalkan Syekher Mania mengotori lapangan Brawijaya.
Persikmania khawatir kondisi ini akan berpengaruh pada kesiapan pertandingan lanjutan Liga 1 dimana Persik Kediri akan menjamu Persebaya pada Jumat ( 27/10/2023) besok.
Kekhawatiran itu disampaikan Bagus Hutomo dari Aliansi Persik Kediri. Pada jurnalis Lingkarwilis.com, Bagus mengatakan lapangan untuk pertandingan sepak bola harus benar-benar layak. Kondisi lapangan sangat diperhatikan oleh tim pengawas dari PSSI. Jika dinyatakan tidak layak digunakan maka konsekuensinya sangat berat.
“Jika laga home Persik Kediri VS Persebaya dipindahkan atau dialihkan, konsekuensinya berat, karena ada denda yang cukup besar nilainya,” kata Bagus.
Bagus menambahkan, jika laga Persik Kediri VS Persebaya dialihkan bukan hanya Panpel Persik Kediri yang dirugikan, ribuan Persikmania sebagai suporter pendukung juga akan kecewa.
“Sebelum pelaksanaan acara Sholawatan, kami Persik Mania sudah mewanti-wanti jangan sampai lapangan rusak,” tambahnya.
Gejolak kekhawatiran Persikmania ini juga ramai dan menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Di grup facebook Djayati Persik Kediri, pemilik akun @ngono ngene komentar : “semoga setelah acaranya selesai rumputnya tetap baik-baik saja,” tulisnya.
Baca Juga: Sejumlah Pengembang Perumahan Tidak Pakai Air PDAM, Ini Komentar PDAM Kota Kediri
Baca Juga: Bupati Kediri Mas Dhito Dapat SK Sebagai Jubir Kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ini Komentarnya
Demikian juga pemilik akun tom bradshaw, menuliskan sindiran pemilihan tempat Stadion Brawijaya sebagai tempat Sholawatan Habib Syech sangat tidak tepat.
“Pemilihan tempat gak masuk blas, prei warna biru,” komennya.***
Reporter : Agus Sulistio Budi
Editor : Hadiyin