LINGKARWILIS.COM – Apa yang bermula dari hobi pada tahun 2010, kini berubah menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan bagi Bachtiar Fanani (36). Warga Desa Kepatihan, Jombang ini sukses mengembangkan Metropolis Bird Farm, peternakan burung murai batu yang namanya tak hanya dikenal lokal, tapi juga menjangkau pemesan hingga ke ibu kota.
Saat ditemui di kandangnya yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 13, Bachtiar tampak antusias membagikan pengalamannya dalam membudidayakan burung murai batu.
Di antara deretan kandang yang tertata bersih dan rapi, puluhan burung berkicau nyaring beberapa di antaranya bahkan pernah menjuarai kontes tingkat daerah maupun provinsi.
“Burung murai batu dikenal aktif dan punya kicauan yang khas. Tapi merawatnya enggak bisa asal. Harus paham perilaku, makanan, dan suasana lingkungan yang nyaman,” ungkapnya, Selasa (20/5).
Dua Pemuda Asal Gurah Ditangkap Polisi Usai Bawa Samurai dan Lakukan Pemukulan
Menurut Bachtiar, kualitas kandang memainkan peran penting dalam keberhasilan beternak murai. Ia menekankan pentingnya lokasi yang tenang, ventilasi udara yang baik, serta suhu kandang yang dijaga antara 24–28 derajat Celcius. “Kalau bisa jangan terlalu bising, dan wajib bersih. Kandang kotor itu sarang penyakit,” tegasnya.
Dalam hal perawatan harian, Bachtiar menyarankan pemberian pakan dua hingga tiga kali sehari, dengan kombinasi bahan alami dan pakan buatan.
Tak kalah penting, pemeriksaan ke dokter hewan sebaiknya dilakukan secara rutin. “Pemeriksaan rutin bisa mendeteksi penyakit sejak dini. Jangan tunggu sampai burung lemas,” tambahnya.
Interaksi langsung antara pemilik dan burung pun tak boleh dilupakan, “Murai itu cerdas, mereka perlu stimulasi. Latihan dan mainan penting agar mereka tetap aktif dan nggak stres,” jelas pria yang juga aktif membagikan edukasi seputar perawatan burung ini.
7 Tips Merawat Burung Murai Batu Betina agar Suaranya Lantang, Dijamin Cepat Gacor!
Soal harga, anakan murai batu dari kandang Bachtiar dibanderol mulai Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor. Penentunya adalah kualitas suara dan silsilah indukan. Mayoritas pembeli datang dari kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.
Bachtiar juga mengungkapkan bahwa musim hujan adalah waktu ideal untuk kawin ternak murai batu karena suhu cenderung stabil. “Musim kawin terbaik biasanya saat musim hujan, karena suhu ideal. Tapi kalau cuaca terlalu panas, saya siasati dengan kolam dan ventilasi agar suhu tetap stabil,” pungkasnya.