Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Kali Sumbergedong di Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, yang dulunya dikenal kumuh, kini berubah menjadi lingkungan bersih yang menjadi tempat budidaya ikan nila merah dan destinasi wisata edukasi.
Transformasi kali ini tak lepas dari inisiatif warga setempat yang bergotong-royong membersihkan sampah dan menjadikannya salah satu ikon Trenggalek.
Dahulu, Kali Sumbergedong sering dipenuhi sampah yang terbawa aliran air dari hulu. Sampah-sampah ini mencemari sungai yang membelah permukiman warga dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Namun, keberadaan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) membawa perubahan besar. Dengan semangat bersama, warga membersihkan kali hingga akhirnya sungai tersebut menjadi jernih tanpa sampah.
Baca juga : Satlantas Polres Kediri Kota Tindak Puluhan Sepeda Motor, Dominasi Pelanggaran Knalpot Brong
Inisiatif warga tak berhenti di sana. Kali yang sudah bersih kemudian dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila merah, yang sekaligus menjadi simbol keberhasilan menjaga ekosistem sungai. Hal ini juga mendukung program Adipura Desa dan Adipura RT yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, memuji langkah ini saat meluncurkan program Trenggalek Kinasih, akronim dari Kali Sumber Protein dan Bersih.
“Kami berharap budidaya ikan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. Selain itu, ikan bisa menjadi indikator kualitas air sungai,” ujar Mas Ipin, Senin (16/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa air sungai yang lebih bersih akan membawa manfaat bagi pertanian karena nutrisi alami dari budidaya ikan bisa meningkatkan kesuburan lahan.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Evaluasi Kinerja, Pilkada 2024 Berjalan Lancar dan Efektif
Kini, Kali Sumbergedong tak hanya menjadi tempat budidaya ikan, tetapi juga berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik. Sepanjang sungai, warga menanam sayuran untuk mempercantik lanskap sekaligus memenuhi kebutuhan pangan. Rencana pemasangan lampu hias berbahan baku sampah daur ulang juga akan semakin memperindah kawasan ini di malam hari.
“Kawasan ini menjadi sarana rekreasi dan edukasi. Dengan adanya kunjungan warga luar, diharapkan UMKM sekitar bisa tumbuh,” jelas Mas Ipin.
Mas Ipin berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan langkah serupa, menyesuaikan dengan potensi lokal masing-masing. Menurutnya, program seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Lingkungannya jadi bersih, masyarakatnya sehat, dan membawa keberkahan bagi semua,” pungkasnya.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor: Hadiyin