Daerah  

Kebakaran Hutan Tercatat Terjadi 9 Kali di Trenggalek Selama Sebulan, Warga Diminta Waspadai Puncak Kemarau

Kebakaran Hutan Tercatat Terjadi 9 Kali di Trenggalek Selama Sebulan
Petugas gabungan berjibaku memadamkan api (angga)

Trenggalek, Lingkarwilis.com – Potensi kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Trenggalek  cukup besar di puncak musim kemarau ini. Untuk itu masyarakat Kabupaten Trenggalek diimbau tetap waspada.

Sesuai catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, dalam 1 bulan terjadi sembilan kali kebakaran di Trenggalek. Melanda di wilayah sembilan kelurahan/desa di enam kecamatan.

Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono mengatakan, tingginya potensi Karhutla itu dipengaruhi dampak kekeringan meteorologis yang mengakibatkan musim kemarau saat ini jauh lebih kering dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya.

Bupati Kediri Sampaikan Pesan untuk Aktivis HMI Cabang Kediri, Ini Uraiannya

Hal itu dipengaruhi oleh fenomena El-Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.

“Trenggalek jadi salah satu wilayah terdampak kekeringan meteorologis kategori awas. Selain kekeringan, Karhutla juga jadi ancaman. Ayo siaga ancaman Karhutla,” kata Triadi, Selasa (3/10).

Merujuk laporan BPBD Trenggalek awal musim kemarau hingga per 2 Oktober, Karhutla pertama kali terjadi di petak 80 B masuk wilayah Desa Parakan Kecamatan Trenggalek.

Lahan hutan seluas 0,2 hektar mengalami kebakaran pada 9 September. Selang tiga hari kemudian atau 12 September, Karhutla kembali melanda di lahan seluas 0,5 hektar di petak 75 B masuk wilayah Kelurahan Ngantru.

“Dilaporkan warga, titik api pertama kali terlihat di Bukit Lungur petak 75 B,” imbuhnya.

Karhutla kembali terjadi pada 17 September di Dusun Karang Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul di lahan seluas 0,5 hektar.

Pasca itu Karhutla kembali melanda selama empat hari berturut-turut, mulai 27 hingga 30 September.

Rinciannya, lahan seluas 2 hektar di Petak 71 B wilayah Desa Ngepeh Kecamatan Tugu, 0,75 hektar di Dusun Jarakan Desa Karangsoko Kecamatan Trenggalek hingga petak 13r-2 di wilayah Desa/Kecamatan Dongko yang membakar lahan seluas 0,2 hektar.

Bahkan pada 30 September, Trenggalek dilanda dua kali kebakaran. Yaitu di lahan seluas 2 hektar di petak 76A Desa Kedunsigit Kecamatan Karangan dan lahan 0,1 hektar di Petak 13e Desa Sumberbening Kecamatan Dongko.

Kebakaran itu rata-rata melanda area rumput ilalang dan beberapa diantaranya membakar sebagian tanaman produktif.

“Sehingga totalnya ada sembilan kelurahan atau desa di enam kecamatan. Semuanya terjadi di bulan September,” ujarnya.

Kebakaran itu, kata Triadi, dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai faktor alamiah hingga human eror. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk waspada akan ancaman Karhutla.

Terlebih musim hujan tahun ini diperkirakan molor jika dibandingkan tahun sebelumnya dimana awal Oktober sudah hujan.

“Merujuk prakiraan cuaca BMKG, beberapa wilayah Trenggalek masuk pada November dan Desember. Kalau tahun lalu, Oktober sudah turun hujan, musim ini lebih panjang,” pungkasnya.***

Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *